Minggu, Agustus 21, 2011

Penggunaan Mata Uang ALBA Meningkat


Sebanyak 77 perusahaan dari negara-negara anggota ALBA (The Bolivarian Alliance for the Peoples of Our America) telah menggunakan sistem kompensasi (Mata Uang) Sucre sebesar 144 Juta Dollar dalam perdagangan yang berlangsung satu semester ini, sebagaimana diumumkan Bank Central Venezuela (BCV).

Wakil Presiden BCV, Eudomar Tovar, mengatakan bahwa ini menunjukkan perkembangan positif untuk mencapai target penggunaan Sucre hingga 300 Juta Dollar diakhir tahun 2011. Total volume Sucre didasarkan pada transaksi di semester kedua tahun 2010 yang berjumlah 40 Juta dollar; ketika itu hanya diikuti oleh 6 perusahaan.

The Sistema Unico de Compensacion Regional (Sucre), mulai digunakan secara bertahap akhir tahun lalu, oleh perusahaan-perusahaan dari Kuba, Ekuador, Bolivia dan Venezuela, sebagai alat pembayaran barang-barang seperti minyak sawit, tekstil, obat-obatan, produk-produk hewani, ban, kertas, plastik, buku, ikan tuna, urea, beras, susu bubuk, mobil, dan lain-lain. Sembari menambah birokrasi untuk transaksi, Sucre juga menghapuskan penggunaan Dollar Amerika, karena membuat transaksi menjadi lebih mahal.

Sumber


Venezuela Akan Menasionalisasi Emas


Presiden Venezuela, Hugo Chavez berencana untuk menasionalisasi sektor industri emas, termasuk penambangan dan pengolahan, yang kemudian digunakan untuk meningkatkan cadangan internasional negara. Ia mengutarakan hal ini hari kamis (17/08/2011).

Pemimpin sosialis itu berencana untuk menasionalisasi lewat dekrit yang akan diputuskan beberapa hari kedepan dan menginstruksikan lembaga militer supaya membantu rakyat mengendalikan sektor industri itu.

“Disini saya punya hukum yang memperbolehkan negara untuk mengeksploitasi emas dan semua aktifitas-aktifitas terkait. Makanya dikatakan, kami akan menasionalisasi emas dan akan mengubahnya, menjadi bentuk lain, lewat cadangan internasional karena emas terus melonjak nilainya”, katanya saat diwawancara televisi nasional Venezuela (VTV) lewat telepon.

“Kami telah mengatur cara untuk meningkatkan cadangan internasional. Kami punya cadangan emas yang nilainya mendekati 12 sampai 13 miliar dollar. Kami tidak dapat membiarkannya terus-menerus dibawa pergi (dari Venezuela, red)”, kata Chavez.

Venezuela adalah salah satu negara di kawasan Amerika Latin, yang memiliki cadangan emas terbesar. Menurut catatan pemerintah, tambang emas formal di Venezuela mampu menghasilkan 4,3 ton emas pertahun.

Presiden Bank Central Venezuela (BCV), Nelson Merentes, menginformasikan bahwa cadangan emas yang dibawa keluar (dari Venezuela, red) untuk alasan politik di tahun 1980-an akan dibawa kembali ke Venezuela. Merentes menegaskan bahwa sebanyak 46% cadangan emas dibawa keluar dari Venezuela dari tahun 1980 sampai 1992.

“Emas yang dibawa keluar pada era 1980-an itu akan kita bawa pulang dan begitu juga aset-aset lainnya … hal ini dilakukan untuk melindungi perekonomian Venezuela”, Kata dia.

sumber

Senin, Agustus 15, 2011

AS: Uang $20 Juta Untuk Oposisi Venezuela tahun 2012




Washington (USA) menyiapkan dana untuk mendukung kampanye oposisi melawan Presiden Hugo Chavez pada pemilu presiden yang akan berlangsung tahun 2012 di Venezuela.

Sejak Hugo Chavez memenangkan pemilu presiden pertamanya di tahun 1998, pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mencoba untuk menyingkirkan Chavez dari tampuk kekuasaan. Dengan dana investasi berjumlah jutaan dollar, setiap tahun agen-agen Washington memberi petunjuk dan bantuan kepada kelompok-kelompok anti Chavez untuk berkampanye dan menyusun strategi melawan pemerintahan Chavez.

Meskipun berbagai cara dilakukan, termasuk kudeta tahun 2002 yang berhasil menggulingkan Presiden Chavez untuk sementara, tapi upaya mereka itu percuma. Popularitas Presiden Venezuela itu kembali meningkat dan para pemimpin oposisi telah gagal untuk mengarahkan massa rakyat seperti rencana mereka. Jajak pendapat yang terakhir menunjukkan dukungan terhadap Chavez diatas 57% dan oposisi hanya 20%.

Namun, Washington melanjutkan mencari cara baru untuk meraih tujuan utama mereka yaitu mengendalikan semua sumber daya alam yang ada di Venezuela. Karena cadangan minyak terbesar dunia berada disana dan ini artinya Hugo Chavez harus disingkirkan.

Salah satu taktik yang prinsipil bagi pemerintahan AS yaitu menciptakan konflik internal di Venezuela dengan menghimpun gerakan oposisi, meski tidak mungkin bersatu, untuk ikut dalam kehidupan politik nasional.

UANG

Mesin utama dibalik taktik itu adalah investasi jutaan dollar agen-agen Washington, bersama dengan sejumlah kelompok di Eropa dan kanada, untuk menyuplai kelompok oposisi di Venezuela. Uang itu datang dengan dukungan strategis dari pendukung kampanye dan konsultan politik , yang membantu segalanya mulai dari materi sampai wacana.

Melalui Lembaga Amal Nasional untuk Demokrasi (NED), yang secara resmi didanai Departemen Luar Negeri dan Lembaga AS untuk Pembangunan Internasional (USAID), Washington telah menyalurkan lebih dari 100 juta dollar untuk kelompok anti-Chavez di Venezuela sejak 2002. Dana terbesar digunakan untuk memenangkan kampanye kandidat-kandidat dari kelompok oposisi, sebagian lagi untuk media, agar membuat kampanye media skala nasional dan internasional untuk melawan Chavez.

Walau AS menghadapi krisis ekonomi, dana untuk kelompok oposisi di Venezuela tetap mengalir. Februari 2011, Presiden Barack Obama meminta 5 juta dollar dari Anggaran Nasional AS periode 2012, dan disalurkan kepada kelompok oposisi di Venezuela. Untuk pertama kalinya presiden AS meminta secara terbuka uang dari anggaran nasional AS untuk mendukung oposisi terhadap Chavez, khususnya ketika banyak kebijakan-kebijakan penghematan nasional di AS. Rupanya, Obama lebih memilih untuk mengalokasikan uang para pembayar pajak di AS untuk menyingkirkan Presiden Venezuela – yang dipilih secara demokratis dan didukung oleh mayoritas – ketimbang mengalokasikan dana itu untuk pelayanan kesehatan dan kesejahteraan bagi rakyat AS.

5 Juta dollar itu hanya seperempat bagian dari jumlah keseluruhan dana yang dipersiapkan Washington untuk kelompok oposisi Venezuela menghadapi pemilu 2012.

KEDUTAAN BESAR

Kedutaan Besar AS di Caracas, Venezuela, menjadi pusat pendistribusian dan koordinasi dari dana USAIND dan NED sejak tahun 2002. Namun, hingga akhir 2010, USAID merancang kantor Kedutaan di Caracas menjadi 3 kontraktor yaitu International Republican Institute (IRI), National Democratic Institute (NDI) and Development Alternatives Inc. (DAI). Lewat lembaga-lembaga ini, terutama DAI, USAID menyalurkan jutaan dollar pertahun untuk mendukung ratusan kampanye, proyek dan program kelompok oposisi di Venezuela. IRI dan NDI membuat arahan-arahan politik dan bantuan selain uang.

Ketiga agen ini tiba-tiba terpental dari Venezuela setelah badan legislatif nasional Venezuela menerbitkan undang-undang pada Desember 2010 yang melarang dana asing untuk tujuan politik di Venezuela. Di awal 2011, USAID mengumumkan pernyataan di website mereka dan mengklaim bahwa program-program yang mereka jalankan di Venezuela sudah dikembalikan ke Washington. Tidak ada informasi lebih lanjut mengenai hal ini.

Namun, anggaran USAID 2012 termasuk dana tambahan 5 juta dollar untuk kerja-kerja mereka di Venezuela. Mereka adalah lembaga pendanaan bentukan Departemen Luar Negeri AS, tidak punya proyek resmi di Venezuela atau perjanjian dengan pemerintahan Venezuela. Dari awal, motif mereka adalah politik.

Tanpa kehadiran tiga lembaga itu di Caracas, sekarang Kedutaan AS memiliki peran yang lebih penting – ini sangat jelas terlihat dari besarnya anggaran tahun 2012. Tahun 2010, Kedutaan di Caracas memiliki anggaran $18,022,000; kemudian turun menjadi $15,980,000 tahun 2011. Tapi di tahun 2012, anggaran naik drastis mencapai $24,056,000, kenaikannya hampir bertambah 9 juta dollar.

AS tidak punya duta besar di Kedutaan itu, atau berencana untuk menaruh duta besar disana. Hubungan bilateral AS dengan Venezuela membeku dan kedutaan ditangani staf AS setingkat “charge d’affairs”. Selanjutnya, jumlah staf kedutaan tetap sama seperti tahun 2010, yaitu 81 pekerja. Lalu, untuk apa uang tambahan sebesar 9 juta dollar?

Tidak diragukan lagi kalau uang itu ditujukan untuk kampanye pemilu tahun 2012, saat Venezuela menyelenggarakan pemilu presiden dan regional. Sekarang USAID dan kontraktor-kontraktornya tidak lagi beroperasi di dalam Venezuela, kedutaan besar menjadi tempat utama untuk menyalurkan dana-dana itu kepada tujuannya.

Sejauh ini, totalnya mencapai 19 juta dollar – jumlah minimal – dari Washington untuk kelompok oposisi di Venezuela di tahun 2012, tapi jumlah itu belum semuanya.

Anggaran Departemen Luar Negeri AS tahun 2012, sebesar $48,160,000 diminta untuk disalurkan ke Organization of American States (OEA). Pembenaran bagi penyaluran dana itu, bahwa sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk
“menyebarkan tim ‘praktisi demokrasi’ spesial untuk negara yang demokrasinya menghadapi ancaman dari perkembangan konsep alternatif sepeti ‘demokrasi partisipatoris’ yang disokong oleh Venezuela dan Bolivia”.
Selain itu, mereka mengklaim bahwa anggaran akan digunakan untuk mendukung “langkah tanggap cepat terhadap ancaman kebebasan berekspresi dan tindak kekerasan oleh pemerintah terhadap rakyat, terutama di negara seperti Venezuela dan Cuba”.

Sedikitnya, sebagian dari 48 juta dollar akan dikucurkan bagi kelompok-kelompok di Venezuela yang bekerja untuk melawan pemerintahan Hugo Chavez.

NED

Dan masih ada NED, yang telah mendanai sedikitnya 1 juta dollar untuk lusinan kelompok di Venezuela termasuk SUMATE, CEDICE, Futuro Presente, Liderazgo y Visión, Instituto Prensa y Sociedad (IPyS), Consorcio Justicia, Radar de los Barrios, Ciudadanía Activa, dan lain-lain.

Anggaran NED untuk 2012, yaitu $104,000,000, dengan tujuan
“Di wilayah Andean, pemilu Presiden di Venezuela yang dijadwalkan Desember 2012 akan berdampak serius bagi Venezuela dan negara-negara tetangga, sebagaimana Presiden Chavez mengingingkan untuk dapat dipilih kembali untuk periode enam tahun. NED akan mendukung organisasi-organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan mempromosikan pemilu yang bebas, adil dan kompetitif”.

Meskipun jumlah pasti uang yang akan disalurkan NED kepada kelompok-kelompok oposisi di Venezuela untuk tahun 2012 masih belum jelas, namun rencana untuk ikut campur tangan dalam proses pemilu di Venezuela sangat kentara.

Uang jutaan dollar itu ditakdirkan untuk kelompok oposisi di Venezuela tahun 2012dan tidak diragukan lagi bahwa Washington akan terus berupaya untuk mencampuri politik dalam negeri Venezuela, ketika mencoba – dengan banyak cara – untuk menggagalkan Revolusi Bolivarian. Disaat yang sama, uang jutaan dollar ini memperkuat indikasi dalam satu dekade terakhir bahwa kelompok oposisi Chavez masih “Made In USA”.

Penulis: Eva Golinger
Sumber/Source: chavezcode.com

Minggu, Agustus 14, 2011

Makan di restoran” Sosialis”, rakyat mampu berhemat lebih dari 70%.

Restoran “Sosialis” lokal bertujuan untuk menghasilkan makanan nasional berkualitas tinggi, dengan harga murah dan mendapat profit yang cukup baik dari hasil penjualan. Itu adalah restoran yang dikelola oleh pekerja.



Untuk memastikan agar rakyat mendapat makanan murah dengan nilai nutrisi baik, pemerintah Venezuela membuka restoran murah yang ke-39, hari senin (9/8/2011) kemarin di daerah San Jose, wilayah ibukota Caracas.

Fasilitas baru itu, bersama dengan restoran-restoran sejenis, sekarang telah beroperasi di seluruh negara Amerika Selatan, untuk menghidangkan makanan utama yang disebut arepa, yaitu roti dari tepung jagung yang diisi daging, keju, sayuran dan telur.

Arepa adalah salah satu makanan terpenting di Venezuela.

Menurut Menteri Pangan Venezuela, Carlos Osorio, restoran baru di San Jose itu akan menyajikan 500 paket arepa perhari untuk penduduk setempat dan dapat berhemat lebih dari 70%.

Sementara, harga arepa di restoran-restoran swasta mencapai lebih dari 25 bolivar ($5.81), sedangkan harga arepa dengan kualitas sama, di Restoran “Sosialis” hanya 7.5 bolivar ($1.74).

Bukan hanya itu saja, restoran “sosialis” juga menyediakan menu makan siang seharga 20 bolivar ($4.65), jus buah atau sayur seharga 3.5 bolivar ($0.81), serta kopi espresso seharga 1.5 bolivar ($0.34) untuk ukuran gelas kecil dan 3.5 bolivars ($0.81) untuk gelas ukuran besar.

“Menu makan siang di restoran lain biasanya 60 bolivars ($13.95), sementara disini saya hanya perlu membayar 20 bolivars ($4.65). Artinya saya dapat berhemat lebih dari 50%. Ini adalah pukulan bagi spekulan harga”, kata pekerja dari Venezuelan Food Producer and Distributor (PDVAL), Ivan Rosales.

Data resmi pemerintah menunjukkan jumlah dana untuk pembangunan restoran di San Jose dan dana untuk antisipasi lonjakan permintaan jika mencapai 6.000 konsumen/bulan mencapai lebih dari 412.000 bolivar ($95.000).

Salah satu penduduk Caracas, Elsi Narvaez berkomentar bahwa harga menu di restoran pemerintah masih sama seperti awal pekan lalu.

“Antara arepa dan jus, anda dapat mengeluarkan uang lebih dari 40 bolivars ($9.30). Tapi di Restoran Arepa Venezuela ini, anda cukup membayar 15 bolivars ($3.48). Saya segera datang dari rumah kesini untuk memesan menu, karena saya tidak punya waktu untuk sarapan dirumah. Tempat ini sangat bagus dan saya berharap mereka dapat menjaganya”, kata Narvaez.

KETAHANAN PANGAN

Restoran baru di San Jose adalah bagian dari rencana pemerintah untuk membangun lebih dari 150 restoran “Sosialis” diseluruh penjuru Venezuela sampai akhir tahun, dan diharapkan dapat menggenjot pembangunan Restoran Arepa Venezuela hingga mencapai 200 cabang.

“Untuk semester ketiga, kami seharusnya dapat membangun 200 restoran Arepa, sekarang baru 39 cabang yang beroperasi penuh. Pekan ini, kita akan meresmikan 30 cabang baru”, tutur Osorio hari senin kemarin.

Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah nasional memperkirakan penjualan akan mencapai lebih dari 10 juta arepa sampai akhir tahun ini.

Dikenal dengan nama Restoran Arepa Sosialis, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan makanan sehat bagi rakyat, mengeliminasi spekulasi harga yang dilakukan sektor swasta dan mencegah penimbunan barang oleh tengkulak.

Bahan baku pangan yang digunakan restoran “Sosialis” sebagian besar berasal dari industri-industri milik negara termasuk PDVAL.

Tepung jagung, minyak sayur dan keju disediakan oleh produksi pangan dan jaringan distribusi rakyat. Hal ini menunjukkan kesatuan dari pergerakan rakyat untuk keluar dari ketergantungan bahan pangan dari negara asing, serta menuju kedaulatan pangan rakyat.

Selama bertahun-tahun, strategi ini membantu Venezuela melampaui standar gizi yang ditetapkan PBB dan disaat yang sama mengurangi secara drastis kekurangan gizi di negara Amerika Selatan.

Data Institut Nutrisi Nasional Venezuela, menunjukkan asupan gizi rakyat meningkat dari 2,200 menjadi 2,800 dalam 10 tahun pertama pemerintahan Chavez, sementara penyakit kekurangan gizi menurun hingga dua pertiga.

Bagi Osorio, peningkatan ini mampu diraih dengan konseptualisasi baru yang sangat penting terhadap ketahanan pangan dan perkembangan massa rakyat di Venezuela.

“Pemerintahan revolusioner kita yang dipimpin Presiden Hugo Chavez telah memberi kepuasan bagi rakyat dan memastikan bahwa pangan bukan dilihat sebagai komoditas, melainkan produk untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyat”, tegas Osorio.

Sumber